Kamis, 14 November 2013

Alat Kontrasepsi Paling Aman

 

Saat Anda baru menikah, Anda mungkin sudah merencanakan anak mempunyai anak berapa, dengan jarak berapa tahun dari anak yang satu dengan yang lainnya. Lalu begitu anda melahirkan anak pertama, anda mungkin berencana untuk mengikuti program keluarga berencana (KB).
Dalam program KB ini ada 7 jenis alat kontrasepsi yang aman sebagai berikut :


1. Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks, berbentuk tabung. Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom secara tepat, yaitu gunakan pada saat penis sedang ereksi dan dilepaskan sesudah ejakulasi. Alat kontrasepsi ini paling mudah didapat serta tidak merepotkan. Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.


Perhatikan dengan seksama kualitas kondom sebelum digunakan, untuk memberikan perlindungan yang maksimal terhadap penggunanya. Tips sebelum menggunakan kondom. Periksalah tanggal kadaluwarsa pada bungkus kondom. Periksalah juga kondisi bungkus kondom, jangan menerima atau membeli kondom yang bungkusnya sudah rusak, atau ada gelembung udara di dalamnya dan berlubang. Gunakan kondom yang baru setiap kali hendak berhubungan
 
2. Spermatisida
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol.
Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan, setelah alat ini dimasukkan ke dalam vagina Ketika memasukkan spermatisida kedalam vagina harus menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. Sangat tidak diperbolehkan menggunakan tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut belum yang cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama.


3. Vagina Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah senggama.
Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini sangat kecil kemungkinan terjadi bocor.


4. Pil KB
Keuntungan pil ini adalah tetap membuat menstruasi teratur, mengurangi kram atau sakit saat menstruasi. Kesuburan Anda juga dapat kembali pulih dengan cara cukup menghentikan pemakaian pil ini. Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan keluhan. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid (sekuensial).


5. Suntik KB
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan *(Depoprovera)*, setiap 10 minggu *(Norigest)*, dan setiap bulan *(Cyclofem)*.
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.


6. Susuk KB
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan oleh dokter Anda. Tabung kecil berisi hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah kehamilan.


Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun *(Norplant)* dan 3 tahun *(Implanon)*. Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.


Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur, bercak atau tidak haid sama sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan payudara, dan liang senggama terasa kering. Kendala lainnya dalam pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan karena mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.


7. IUD (Spiral)
Intrauterine Device atau biasa juga disebut spiral karena bentuknya memang seperti spiral. Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang terbuat dari tembaga kedalam rahim.
Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya. Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.


Keuntungannya, alat ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali tidak mengganggu produksi ASI, jika ibu sedang menyusui.
IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus:
1. Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil
2. Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.
Inilah 7 jenis alat kontrasepsi yang aman dan apapun pilihan Anda, silahkan konsultasikan dahulu dengan dokter kandungan Anda, dan bicarakan dengan pasangan agar tercipta rasa nyaman selalu.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim



Keluarga yang berkualiatas adalah keluaraga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri dan memiliki jumlah anak yang cukup ideal dan lain sebagainya. Terkadang ada beberapa pasangan yang mengeluhkan adanya banyak anak karena seorang wanita atau istri tidak melakukan KB (keluarga Berencana). Program BKKBN telah digalakkan untuk menekan jumlah angka kelahiran yang semakin bertambah setiap tahunnya, berbagai penyuluhan pun dilakukan untuk memiliki jumlah anak yang disesuaikan dengan kemampuan diri dan faktor ekonomi.
Kini banyak wanita telah melakukan KB dengan menggunakan alat kontrasepsi yang dinilai aman dan ideal untuk digunakan. Salah satunya adalah IUD atau yang lebih dikenal alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Berikut ini penjelasan singkat mengenai alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) berupa keuntungan, kekurangan dari AKDR atau IUD, yakni :

- IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dinilai cukup efektif, reversibel dan berjangka panjang dapat bertahan hingga 10 tahun
- Membuat haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
- Dilakukan oleh dokter ahli dibidangnya dalam hal pemasangan dan pengeluaran atau pencabutan kembali.
- AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh semua wanita dalam usia produktfi. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakan oleh wanita yang terjangkit infeksi menular pada organ kewanitaannya.








Gambar model – model alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD

Cara Kerja AKDR atau IUD :

- IUD dapat memperlambat kemampuan sel sperma pria untuk menembus masuk ke tuba fallopi atau oviduk atau buluh rahim.
- Mempengaruhi fertilisasi (pembuahan) sebelum menuju ovum untuk mencapai kavum uteri.
- Fungsi utama AKDR atau IUD ini adalah pertemuan antara sel sperma dan sel telur agar tidak terjadi pembuahan. Meskipun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam organ intim wanita dan mengurangi sperma untuk fertilisasi (pembuahan).

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan IUD atau AKDR sebagai alat kontrasepsi pilihan :

1. AKDR dinilai cukup memiliki ke-efektivan dalam mencegah atau menggagalkan kehamilan sekitar 0,6-0,8 dari 100 wanita dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
2. AKDR dapat bekerja optimal setelah dipasang.
3. Bertahan dalam waktu yang cukup lama kira-kira 10 tahun perlindungan dari CuT-380A dan tidak perlu diganti.
4. Tidak menganggu atau merusak hubungan seksual anda dengan pasangan.
5. Tidak menimbulkan efek samping pada fungsi hormonal seksual dengan CuT-380A.
6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
7. AKDR atau IUD, dapat dipasang segera sesudah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi).
8. AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh wanita hingga masa meopause tiba.
9. Tidak mempengaruhi atau berinteraksi langsung terhadap obat-obatan.
10. Membantu mencegah kehamilan secara ektopik.

Kekurangan atau kelemahan dan atau efek samping yang terjadi dari kontrasepsi IUD :

1. Terjadi perubahan pada siklus menstruasi, membuat menstruasi menjadi lama dan banyak, pendarahan antar menstruasi, nyeri dan sakit pada saat menstruasi datang.
2. Setelah pemasangan akan merasa sakit yang juga dapat disertai kejang selama 3-5 hari.
3. Jika sedang menstruasi, seperti terjadi pendarahan yang cukup berat yang dapat disertai dengan anemia atau kekurangan darah.
4. Terjadi perforasi pada dinding uterus (namun sangat jarang terjadi, apabila terjadi biasanya disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar).
5. AKDR atau IUD ini tidak dapat mencegah dari penyakit seksual yang menular seperti HIV/AIDS.
6. AKDR atau IUD ini tidak disarankan digunakan pada wanita yang kerap kali berganti pasangan dan terjangkit penyakit seksual yang menular akibat infeksi.
7. Terjadi peradangan pada panggul yang terjadi usai wanita yang terinfeksi penyakit seksual menular tetap menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, sehingga dapat memicu infertilitas.
8. Akan mengalami sedikit rasad nyeri dan oendarahan (spotting) usai pemasangan AKDR. Namun dapat menghilang dalam 1-2 hari.
9. Pemasangan dan pencabutan AKDR atau IUD ini hanya dapat dilakukan oleh dokter ahli atau bidan yang terlatih.
10. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui, biasnaya terjadi apabila akdr dipasang usai melahirkan.
11. Tidak dapat mencegah kehamilan ektopik karena fungsinya hanya untuk mencegah kehamilan normal.
12. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, diharuskan unuk memeriksa posisi dari benang AKDR dari waktu ke waktu atau setiap 1 bulan sekali.

Selain keuntungan dan kekurangan dari pengunaan AKDR atau IUD ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ini hanya boleh digunakan oleh :

1. Wanita yang masih dalam usia produktif
2. Dalam keadaan nulipara
3. Seorang wanita yang menginginkan atau menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang
4. Wanita yang sedang dalam masa menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5. Wanita yang pasca melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah mengalami abortus dan tidak diketahui atau terlihat adanya infeksi
7. Tidak memiliki resiko atau tidak memiliki dari infeksi meular secara seksual

Seseorang yang tidak diperbolehkan menggunakan AKDR atau IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) :

1. Sedang dalam masa kehamilan
2. Terjadi pendarahan pada vagina yang tidak diketahui
3. Menderita infeksi pada organ vital ( misalnya vaginitis, servisitis)
4. Adanya kelainan uterus yang tidak normal atau tumor jinak pada rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri
5. Terindeksi adanya penyakit trofoblas yang ganas
6. Diketahui terinfeksi penyakit TBC pelvik
7. Adanya kanker yang berada di organ kewanitaan
8. Ukuran rongga rahim yang kurang dari 5 cm.

Alat Kontrasepsi Untuk Wanita






Banyak kontrasepsi wanita yang tersedia. Berdasarkan masa kerjanya, kontrasepsi dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sementara (reversible) dan permanen. Pilihan kontrasepsi untuk menunda kehmailan pertama dan mengatur jarak kehamilan adalah kontrasepsi yang memiliki masa kerja bersifat sementara, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pilihan kontrasepsi rasional untuk memgakhiri kesuburan sangat dianjurkan menggunakan kontrasepsi yang memiliki masa kerja permanen yaitu kontrasepsi mantap.

 
a. Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal adalah pilihan KB yang paling banya dipakai oleh akseptor yang terbagi dalam 3 cara KB yaitu suntik 28%, pil 13% dan implant 4% atau jika ditotal sekitar 15,2 juta perempuan usia reproduktif menggunakan kontrasepsi hormonal. Kontrsepsi hormonal berisi estrogen, progestin atau campuran keduanya.
Saat ini makin banyak metode yang bisa dipilih dalam menggunakan kontrasepsi hormonal selain suntik, pil yang diminum dan implan/susuk yaitu kontrasepsi hormonal dalam rahim (dimasukkan dalam IUD), transdermal patch (seperti koyo), vaginal ring (kondom wanita), kontrasepsi emergensi (pil KB darurat setelah berhubungan).


b. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

AKDR atau yang lebih dikenal dengan IUD atau spiral yajuga banyak digemari. Beberapa alasannya adalah penggunaannya yang jangka panjang, tidak mengganggu produksi ASI serta tidak memerlukan upaya tertentu untuk mempertahankan AKDR ini bertahan di dalam rahim.
Banyak jenis AKDR yang pernah berkembang di Indonesia, diantaranya adalah bentuk spiral tapal kuda, copper T. Saat ini telah dikembangkan metode terbaru dari AKDR yang dapat mengeluarkan hormon progestin levonogestrol dari tangkainya. AKDR yang populer dengan nama lenovogestrel intrauterine system (LNG-IUS) ini memberikan efek lokal pada daerah rahim (uterus) dan sekitarnya. Manfaat kontrasepsinya sangat baik dengan indeks “pearl” mencapai 0.09 dan bisa bertahan selama 5 tahun dengan efek samping cukup minimal.


c. Kontrasepsi mantap wanita (tubektomi)

Kontrasepsi mantap adalah pilihan untuk mengakhiri kehamilan, biasanya dianjurkan untuk ibu yang sudah memiliki cukup anak dan usia di atas 35 tahun dan harus dipilih dengan sukarela oleh akseptor. Pada tubektomi, dilakukan pemotongan tuba atau saluran yang berfungsi sebagai jalan lewat sel telur dari ovarium ke dalam rahim.


d. Kontrasepsi mantap pria (vasektomi)

Vasektomi sebagai cara mantap kontrasepsi pria yang sangat efektif melindungi istri dari kehamilan dengan tingkat kegagalan 0.1 per 100 perempuan dalam tahun pertama. Vasektomi berarti pemotongan vas deferens (saluran tempat keluarnya sperma dari testis). Mengakhiri kesuburan dan pilihan menjalani vasektomi harus secara sukarela, bahagia dan sehat. Untuk menilai 3 syarat tersebut, maka setiap calon akseptor vasektomi harus menjalani konseling dan seleksi kelayakan medik pratindakan.

INILAH.COM,Jakarta - Selain pil, suntik, dan implan, ada beberapa metode kontrasepsi baru yang bisa menjadi alternatif kaum wanita. Apa saja?
Cincin 'organ intim'

Metode kontrasepsi ini adalah merupakan metode yang sangat fleksibel, berdiameter sekitar lima centimeter dan mengandung hormon sintesis dosis rendah. Lantas, bagaimana cara pasangnya?
Cincin ditempatkan di organ intim wanita selama tiga minggu dan dilepas selama satu minggu berikutnya setiap bulan. Cincin akan melepaskan hormon yang langsung diserap dinding organ intim, lalu didistribusikan ke dalam aliran darah.

Kontrasepsi spons

Metode kontrasepsi ini berupa spons sekali pakai yang sudah mengandung spermisida. Spons ukuran kecik ditempatkan di atas leher rahim , sekali penempatan melindungi selama 24 empat jam.Tak hanya itu, metode ini juga dapat melindungi dari penyakit kelamin dan HIV.

Patch (koyo KB)

Alat kontrasepsi ini adalah berupa plastik elastis kecil dan tipis yang ditempelkan di kulit untuk mencegah kehamilan. Koyo KB mengandung hormon yang sama dengan pil KB kombinasi. [berbagai sumber/mor]

Alat Kontrasepsi Untuk Pria







Pria biasanya memakai kondom jika ingin mencegah kehamilan akibat bercinta. Namun tahukah Anda, ternyata ada banyak pilihan alat kontrasepsi bagi pria yang bisa dipakai selain kondom. Apa saja?
Salah satunya bahkan tak membutuhkan alat apa-apa. Simak selengkapnya berbagai pilihan alat kontrasepsi untuk pria seperti yang dilansir dari Health Me Up berikut ini.

Kondom

 

Merdeka.com - Kondom adalah jenis alat kontrasepsi bagi pria yang paling umum digunakan. Kondom memang praktis dan mudah ditemukan. Bahkan kondom bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sampai rasa yang berbeda.
Sayangnya, banyak pria malas pakai kondom karena merasa alat kontrasepsi ini menurunkan kualitas aktivitas bercinta. Selain itu, beberapa pria kesulitan menemukan ukuran kondom yang tepat, entah itu karena alasan terlalu kecil atau malah kebesaran.
Untuk urusan keefektifan, kondom memang tidak bisa menurunkan risiko kehamilan atau penyakit menular seksual sampai 100 persen. Namun banyak ahli berpendapat memakai kondom lebih baik daripada tidak sama sekali.

Pull out

 

Merdeka.com - Metode pull out cukup populer di kalangan para pria. Ketika mereka malas memakai kondom, pria membujuk pasangan agar melakukan metode ini. Caranya adalah dengan menarik Mr P sebelum berejakulasi.
Karena tak menggunakan alat apapun, tidak ada jaminan bahwa metode ini ampuh menunda kehamilan. Meskipun bisa mencegah hamil, risiko penyakit menular seksual tetap muncul karena ada kontak antar kelamin pria dan wanita.

Obat


Merdeka.com - Jika pil KB umumnya dikonsumsi oleh wanita, kini peneliti juga tengah mengembangkan obat kontrasepsi untuk pria. Cara kerjanya adalah dengan cara menghambat kecepatan sperma ketika mengejar sel telur, sehingga kecil kemungkinan wanita hamil ketika bercinta.
Obat ini pun bisa ditemukan dalam bentuk suntikan atau pil. Sayang harganya cukup mahal dan cukup sulit ditemukan.
Bukan cuma itu, kelemahan obat adalah pria harus mengonsumsinya tepat waktu. Jika tidak, performa sperma tak mampu dikontrol dan pada akhirnya wanita tetap akan hamil ketika bercinta.

Ultrasonografi


Merdeka.com - Usaha lain dari para peneliti untuk menciptakan alat kontrasepsi pada pria adalah dengan metode perlakuan ultrasonografi. Dengan ini, sperma bisa diturunkan kecepatannya ketika mengejar sel telur selama bercinta.
Meski demikian, penelitian tersebut baru diujicobakan pada hewan laboratorium. Belum ada kepastian apakah metode ini cukup aman dilakukan pada manusia. Sebab jika tidak mampu dikontrol, sperma bisa mati seluruhnya dan pria terancam mandul.


Vasektomi


Merdeka.com - Kontrasepsi yang paling aman dan efektif adalah vasektomi, demikian menurut para ahli. Namun ini adalah metode kontrasepsi permanen yang membuat pria tak mampu membuahi sel telur wanita untuk selamanya.
Selama proses vasektomi, saluran yang mengalirkan sperma dari testis ke alat kelamin diikat atau diputus. Sehingga pria tak mampu menghasilkan sperma lagi dan membuahi sel telur.
Vasektomi pun biasanya dilakukan bagi pasangan yang memang benar-benar tak ingin punya anak lagi namun masih tetap aktif bercinta.

Rabu, 13 November 2013

Hal yang Harus Wanita Ketahui Soal Alat Kontrasepsi


   

    Untuk mengendalikan angka kelahiran, setiap pasangan, terutama para istri, diminta untuk menggunakan atau mengonsumsi alat kontrasepsi. Karena faktor kepraktisan, tampaknya sejauh ini alat kontrasepsi yang paling sering dipergunakan oleh wanita adalah yang berbentuk pil.

    Hanya saja tak banyak yang mereka ketahui tentang pil kontrasepsi itu sendiri dan mengapa mereka harus mengonsumsinya setiap hari.

    Agar tak salah kaprah, setiap wanita PERLU mengetahui hal-hal tentang pil pengendali kelahiran ini, baik yang hormonal maupun non-hormonal (non-permanen)

1. Pemakaian yang tak konsisten bisa jadi masalah besar

Guttmacher Institute melaporkan kehamilan yang tak diinginkan (unintended pregnancy) pada dua-pertiga wanita yang menggunakan kontrasepsi secara konsisten dan dengan cara yang benar hanya sebesar lima persen. Sedangkan 19 persen wanita yang tidak konsisten memakai kontrasepsi mengakibatkan kehamilan tak diinginkan mencapai 43 persen.

Untuk pil KB misalnya, setiap tahunnya diperkirakan hanya 1 dari 100 wanita yang akan hamil jika mereka minum pil itu setiap hari, tapi hanya 9 dari 100 wanita yang hamil jika mereka tak meminumnya setiap hari. Para wanita biasanya benar-benar percaya jika pil KB itu efektif, tapi itu tergantung konsistensi mereka sendiri dalam menggunakannya.

2. Efek sampingnya harus diperhatikan
Sebenarnya semua merk pil kontrasepsi sama efektifnya dalam mencegah kehamilan, tapi belum tentu semuanya sesuai dengan tubuh Anda. Yang bisa membantu Anda dalam memilih hal ini adalah dokter kandungan Anda.

Setidaknya ketahui hal-hal mendasar tentang pil pilihan Anda. Ada pil kombinasi yang mengandung hormon estrogen sekaligus progestin, ada juga yang hanya mengandung progestin bagi wanita yang tak bisa mengonsumsi estrogen. Namun pahami juga pilihan kontrasepsi lain seperti IUD atau vaginal ring.
Tapi jika Anda merasa terkena efek samping berkaitan dengan pengendali kelahiran Anda, cobalah menemukan hal itu dengan memanfaatkan kalender dan kemukakan informasi tersebut ketika menemui ginekolog Anda. Hal ini akan membantu dokter atau perawat untuk memahami apa yang Anda alami dan menuntun Anda menemukan kontrasepsi yang lebih baik.

Lagipula sejumlah efek samping bisa jadi akan menghilang setelah tubuh Anda menyesuaikan diri, meski ada juga yang tidak demikian.

3. IUD adalah kontrasepsi yang paling efektif
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa intrauterine devices atau IUD 20 kali lebih baik dalam mencegah kehamilan tak diinginkan ketimbang pil, koyo (patch) atau vaginal ring.

Apa sebabnya? Karena IUD dapat menghilangkan faktor 'kesalahan manusia' (human error) yang menyebabkan terjadinya kehamilan tak diinginkan. Selain efektif, sampai detik ini IUD masih tercatat sebagai kontrasepsi yang aman dan tahan lama, meski selama ini IUD dianggap tidak begitu.

4. Pil tidak menyebabkan berat badan naik

Versi lama pil pengendali kelahiran mengandung dosis hormon yang lebih tinggi dari yang modern sehingga para wanita yang mengonsumsinya mengalami penambahan berat badan.

Lagipula banyak pakar yang tidak menemukan adanya keterkaitan antara pil kombinasi dengan penambahan berat badan, walaupun American Congress of Obstetricians and Gynecologists menyatakan bahwa pil KB yang berisi progestin dapat menyebabkan berat badan wanita yang mengonsumsinya menjadi bertambah.

Ada dua alasan wanita bisa mengalami penambahan berat badan ketika mengonsumsi pil KB: biasanya mereka mulai mengonsumsi pil KB saat masih remaja jadi penambahan berat badan itu hanya karena mereka sedang tumbuh, tapi mereka mengira ini karena pilnya. Selain itu banyak wanita yang mengonsumsi pil ini saat sudah menikah, dan beberapa studi menyatakan bahwa berat badan wanita yang telah bersuami cenderung bertambah.
 

5. Konsumsi obat-obatan lain ikut pengaruhi efektivitas pil
Itulah mengapa dokter Anda kerap menanyakan apakah ada obat-obatan yang sedang Anda konsumsi sebelum menuliskan resep pil kontrasepsi. Pasalnya sejumlah obat-obatan tertentu tak dapat dicampur antara satu sama lain, salah satunya bagi pil pengendali kelahiran Anda.

Beberapa jenis obat yang tak boleh dikombinasikan dengan pil kontrasepsi diantaranya antibiotik, obat anti-jamur, antidepresan tertentu serta sejumlah suplemen alami yang dapat mengurangi kemampuan pil kontrasepsi (terutama yang mengandung estrogen) untuk menghasilkan efek yang diinginkan.

6. Pil kontrasepsi dapat digunakan sampai kapanpun

"Bertahun-tahun yang lalu banyak yang mengira penggunakan pil pengendali kelahiran dalam waktu lama akan menggangu kemampuan seorang wanita untuk hamil, tapi ternyata ini salah besar," terang dokter kandungan dari Mayo Clinic, Dr. Mary M. Gallenberg.

"Para dokter dulunya juga kerap merekomendasikan agar pasiennya sesekali mengambil jeda (dari konsumsi pil kontrasepsi), tapi nyatanya hal ini tak memberikan manfaat apapun, bahkan justru meningkatkan risiko kehamilan tak diinginkan," tambahnya.

Tentu saja ada beberapa alternatif alat pengendali kelahiran yang permanen seperti sterilisasi, terutama jika para wanita berikut pasangannya mempertimbangkan untuk tidak punya anak atau berhenti punya anak.

7. Wanita bisa langsung hamil kalau berhenti minum pil
"Di masa lalu, para dokter khawatir jika Anda langsung hamil setelah berhenti minum pil, maka risiko keguguran Anda akan tinggi. Tapi teori ini terbukti salah karena hormon dari pil pengendali kelahiran tidaklah mengganggu sistem di dalam tubuh seorang wanita," tandas peneliti dari Mayo Clinic.

Hal ini diamini Dr. Katharine O’Connell White, dokter kandungan dari Baystate Medical Center, Springfield, Massachussets. "Para wanita tak perlu berhenti minum pil dalam kurun tiga hingga enam bulan sebelum mencoba untuk hamil karena tubuhnya akan segera kembali normal," tambahnya.

Kondisi serupa juga terjadi pada IUD: American Congress of Obstetricians and Gynecologists menyatakan bahwa para wanita dapat mencoba hamil sesegera setelah IUD-nya dilepas.

8. Pil dapat memberikan perlindungan lima hari pasca melakukan seks tak aman
Jenis obat tertentu seperti Plan B diketahui dapat mencegah kehamilan pada wanita lima hari setelah orang yang bersangkutan melakukan seks tak aman alias tanpa perlindungan. Opsi lainnya adalah memasukkan IUD lima hari setelah seks tak aman.

Intinya, meski Anda melakukan seks tak aman, ada sejumlah metode aman yang dapat membantu mencegah kehamilan jika itulah yang Anda inginkan.

9. Pil KB untuk pria akan segera hadir
Bill and Melinda Gates Foundation baru-baru ini menggelar sayembara untuk menemukan alat pengendali kelahiran yang diperuntukkan bagi pria, baik yang hormonal maupun non-hormonal. Sejumlah peneliti pun menemukan adanya sebuah molekul yang dapat menurunkan jumlah sperma pada tikus secara dramatis, yang suatu ketika diharapkan dapat digunakan pada manusia.
 

Jenis Jenis Alat Kontrasepsi


 yuuk guys di simak, jenis-jenis alat kontrasepsi. apa aja..

1. PIL KB
 

Efektivitas pada alat kontrasepsi PIL KB
Contoh: Kemasan pil 28 hari terdiri dari 21 pil mengandung estrogen dan progestin, termasuk7 pil yang tidak mengandung hormon (pil pengingat).
Kelebihannya, memiliki efek samping rendah sehingga aman dikonsumsi. Selain menjaga keteraturan haid dan kesehatan kulit, kandungan hormon rendah sehingga ketika Anda berhenti, pengaruh ke siklus haid segera hilang. Angka kejadian kehamilan di luar rahim, kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker payudara lebih kecil pada mereka yang menggunakannya.
Kekurangannya, Pil KB dapat mencetus mual dan sakit kepala ringan. Selama 3 bulan pertama, pil KB mungkin memicu timbulnya bercak darah di sela masa haid. Bila ada pil yang terlewatkan, meningkatkan resiko hamil. Pil KB sangat tidak dianjurkan bagi Anda yang pelupa.

2. KB SUNTIK

Efetivitas KB suntik: 99,0-99,7%. KB suntik yang dilakukan  setiap 1 atau 3 bulan ini, mengandung hormon progesteron dan estradiol. Jika masa menyusui Anda selesai, Anda akan dianjurkan untuk menggunakan paket suntik 1 bulan. Namun, bila Anda masih menyusui secara eksklusif, maka Anda akan diberikan paket 3 bulan.
Kelebihan: KB suntik dapat disesuaikan dengan masa menyusui Anda dan dapat digunakan sejak hari pertama haid. Angka kejadian kanker rahim dan kehamilan di luar rahim, menurut penelitian, ada di angka rendah.
Kekurangan: KB suntik terkadang dapat menimbulkan flek. Haid pun dapat terhenti setelah pemakaian lebih dari satu tahun. Berat badan cenderung meningkat dan Anda dapat mengalami sakit kepala ringan, nyeri di dada dan suasana hati mudah berubah.
 
pil KB: 99,0-99,7%. Ada beberapa yang mengandung estrogen dan progestin (mikropil), namun ada pula yang hanya mengandung progestin (minipil).

3. KONDOM

Efektivitas kondom: 99,0-99,7 %.
Kelebihan: Kondom dikategorikan praktis dan mudah dipakai. Berbeda dengan alat kontrasepsi yang lain, kondom dapat  Anda pasang sendiri. Selain itu, melindungi dari penyakit menular seksual.
Kekurangan: pada kondom adalah memerlukan latihan pemakaian, agar posisinya pas dan tidak akan mengalami kebocoran. Kekurangan lain adalah, sebagian orang, baik pria maupun wanita merasa tidak nyaman berhubungan seksual menggunakan kondom.

4. Intra Uterine Device (IUD)
Efektivitas IUD: 98,0-99,4%. IUD atau sering disebut dengan spiral merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh dokter. Sebagai contoh, IUD TCu 380A berupa batang plastil berbentuk T, dengan ukuran 3 cm berbalut tembaga.
Kelebihan: IUD hanya memerlukan satu kali pasang dan efektif hingga 10 tahun. Kontrasepsi ini bahkan dapat diangkat setiap saat, serta aman bagi ibu menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI sekaligus mencegah kehamilan di luar rahim.
Kekurangan: IUD dapat mengubah siklus haid Anda pada 3 bulan pertama. Ada beberapa kasus yang mengakibatkan radang panggul, namun hanya terjadi bila sebelumnya terinfeksi penyakit kelamin.

5. SPIRAL TEMBAGA
Kelebihan alat kontrasepsi bebas hormon ini, dapat digunakan untuk 5 tahun masa pemakaian. Kekurangannya, lebih berisiko terjadi perdarahan dan beberapa orang mengalami infeksi saluran telur.

6. SPIRAL HORMON
Kelebihannya, membuat menstruasi berkurang dan dapat digunakan hingga 5 tahun masa pemakaian. Kekurangannya, beberapa orang mengalami sakit kepala dan masalah kulit.

7. IMPLAN HORMON

Kelebihannya, alat kontrasepsi yang aman tanpa meletakkan benda asing ke dalam rahim, karena diletakkan di bawah kulit lengan tangan. Implan yang bentuknya seperti serpihan kayu ini dapat digunakan untuk 3 tahun. Kekurangannya, pemakai kadang mengalami sakit kepala, kulit bermasalah dan payudara mengeras.

Selasa, 12 November 2013

Welcome To My Blogs

Hello Guys...

how are you to day...?
senang bisa sharing ya, selamat datang di sini..
kita berbagi ilmu ya Guys, apa itu alat kontrasepti, macam jenisnya, dan cara penggunaanya yang baik dan benar.

yuuk, kita simak, apa saja keuntungan dan kerugian penggunaan alat kontrasepsi..
:)


 

alat kontrasepsi © 2008. Design By: SkinCorner